Rabu, 13 November 2019

Ini 3 Penyakit Akibat Global Warming

Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc
penyakit akibat global warming, dampak global warming untuk kesehatan, global warming menimbulkan penyakit,pemanasan global
Halodoc, Jakarta – Salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh penduduk dunia saat ini adalah masalah pemanasan global atau dikenal juga dengan istilah global warming. Pemanasan global sendiri adalah meningkatnya suhu rata-rata dalam atmosfer yang dikarenakan penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan karbondioksida.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya global warming, beberapa di antaranya adalah pola konsumsi dan juga gaya hidup masyarakat. Tentu pemanasan global berdampak buruk pada lingkungan sekitar, dimulai dari udara yang semakin hari semakin panas, gangguan ekologis, naiknya permukaan laut, hingga yang paling parah adanya perubahan iklim dan cuaca. Namun tidak hanya untuk lingkungan saja, pemanasan global nyatanya berdampak pada kehidupan manusia khususnya kesehatan. Pemanasan global nyatanya mampu menimbulkan beberapa penyakit ini.
1. Kanker Kulit
Kanker kulit adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan pada sel-sel kulit karena mutasi DNA sel, sehingga membuat sel hidup lebih panjang dan sel kehilangan sifat dasarnya. Biasanya, penyebab kanker kulit karena paparan sinar matahari langsung pada kulit. Namun, pada beberapa kasus kanker kulit juga dapat disebabkan oleh faktor lain salah satunya karena faktor genetik.
Pemanasan global membuat lapisan ozon bumi semakin menipis, sehingga ozon sudah tidak dapat menyaring sinar matahari yang jatuh ke bumi. Sedangkan, sinar matahari mengandung sinar ultraviolet. Sinar matahari yang paling berbahaya adalah sinar matahari yang mengandung UVA dan UVB karena dapat merusak sel kulit manusia.
2. Kolera
Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan dapat menyebabkan dehidrasi yang cukup parah pada pengidap penyakit kolera. Penyakit ini bisa ditularkan melalui air. Saat pemanasan global terus meningkat, dikhawatirkan virus yang menyebabkan kolera juga akan semakin meningkat. Pasalnya, bakteri yang membawa penyakit kolera mudah mewabah pada suhu yang hangat.
Semakin hangat suhu di bumi akan terjadi kemungkinan meningkatkan bakteri penyebab kolera di bumi. Sebaiknya jaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit kolera menyebar di sekitar lingkungan kamu.
3. Penyakit Lyme
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebabkan oleh gigitan kutu. Biasanya, bakteri ini akan menjangkiti sistem organ tubuh manusia. Di dunia, jumlah pengidap penyakit lyme di dunia ini nyatanya cukup meningkat drastis. Pada 1995, terdapat sekitar 11.000 kasus penyakit lyme. Kondisi suhu bumi yang semakin hangat membuat telur kutu caplak penyebab penyakit lyme berkembang dan menetas lebih cepat. Maka dari itu, dengan banyaknya telur kutu caplak yang menetas tentu akan semakin banyak manusia yang terinfeksi penyakit lyme.
Untuk mencegah penyakit lyme semakin berkembang, sebaiknya kamu perlu memperhatikan kebersihan diri. Selain itu, kamu juga sebaiknya menggunakan pakaian tertutup saat kamu melakukan berbagai macam aktivitas di luar ruangan atau di tempat yang memiliki banyak rumput. Jangan lupa untuk selalu menggunakan krim serangga saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
Tidak ada salahnya mengetahui informasi lebih banyak mengenai penyakit kulit yang dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang semakin buruk. Menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu cara untuk menghindari kamu dari beberapa penyakit tersebut Selain itu, jangan lupa untuk juga tetap menjaga kebersihan diri kamu sendiri. Jika kamu memiliki keluhan kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play!

5 Penyakit Berbahaya Akibat Pemanasan Global

 Jakarta - Gelombang panas yang terjadi di berbagai belahan Bumi akhir-akhir ini, bisa dikatakan sebagai salah satu dampak nyata dari pemanasan global.
Untuk informasi, gelombang panas adalah periode panas berlebih yang berkepanjangan dan sering dikombinasikan dengan kelembaban yang berlebihan.
Hal ini dapat menjadi sangat berbahaya ketika melanda sebuah daerah yang terbiasa dengan suhu dan cuaca yang dingin. Akibatnya, tubuh kurang bisa menyesuaikan dengan kondisi yang tidak biasa.
Mirisnya, pemanasan global tak hanya mengancam ekosistem alam Bumi, tetapi juga berisiko memicu penyakit akibat dari suhu yang terlampau ekstrem.
Apa saja penyakit-penyakit yang bisa timbul akibat pemanasan global? Berikut daftarnya sebagaimana kami rangkum dari laman DW, Kamis (16/8/2018).
2 dari 6 halaman

Virus Tak Dikenal

Semakin banyak virus "kuno" yang terbangun dari tidurnya akibat pemanasan global. Sejak 2003 setidaknya ada empat yang diketahui.
Virus terakhir adalah Mollivirus Sibericum, virus raksasa berumur 30.000 tahun yang hanya bisa menginfeksi organisme bersel tunggal, tidak manusia maupun hewan. Walau demikian, ilmuwan memperingatkan akan kemunculan virus-virus patogen baru.
3 dari 6 halaman

Antraks

Pada Agustus 2016, seorang anak meninggal dunia di Siberia akibat antraks. Sekitar 20 warga didiagnosa terjangkit bakteri berbahaya itu.
Antraks juga membunuh ribuan rusa di wilayah tersebut. Antraks berasal dari bangkai rusa yang mati 75 tahun lalu saat terakhir kali menyebar disana.
Bangkai yang selama ini membeku mencair akibat naiknya suhu dan mengaktifkan kembali bakteri yang ada di dalamnya.
4 dari 6 halaman

Kolera

Menurut pakar penyakit menular Dr. David M. Morens, kolera ada berada dalam peringkat teratas di daftar penyakit yang harus diwaspadai karena perubahan iklim.
Kolera mudah mewabah di suhu hangat. Jadi semakin hangat bumi, semakin berbahaya.
5 dari 6 halaman

Zika dan Virus Nil Barat

Nyamuk Aedes aegypti adalah pembawa utama virus Zika. Para ilmuwan memperingatkan, dengan suhu yang terus meningkat dan sebanding dengan daerah tropis, nyamuk akan lebih luas jangkauan penyebarannya.
Menurut hasil studi UCLA, hal yang sama akan terjadi dengan penyebaran virus Nil Barat yang dibawa oleh nyamuk Culex.
6 dari 6 halaman

Penyakit Lyme

Jumlah penderita penyakit Lyme meningkat drastis. 11.700 kasus dilaporkan pada 1995, dan pada 2013 jumlahnya sekitar 27.203.
Penyakit bakterial ini menyebabkan kelelahan, demam, sakit sendi, ruam kulit dan komplikasi pada sistem saraf.
Udara yang lebih hangat berarti telur caplak akan lebih cepat menetas, sehingga caplak punya kesempatan lebih besar untuk mencari manusia yang bisa diinfeksi

6 Efek Buruk Pemanasan Global bagi Kesehatan Kompas.com - 11/12/2012, 10:05 WIB Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Efek Buruk Pemanasan Global bagi Kesehatan", https://lifestyle.kompas.com/read/2012/12/11/10052921/6.Efek.Buruk.Pemanasan.Global.bagi.Kesehatan.

6 Efek Buruk Pemanasan Global bagi Kesehatan Kompas.com - 11/12/2012, 10:05 WIB BAGIKAN: Komentar EditorAsep Candra KOMPAS.com - Efek dari pemanasan global salah satunya adalah perubahan iklim. Ternyata, perubahan iklim selain berdampak buruk pada lingkungan, juga berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut sejumlah dampak buruk perubahan iklim terhadap kesehatan: 

1. Buruk untuk jantung Pemanasan global membuat suhu udara bertambah panas, sehingga dapat menyebabkan penambahan polusi. Kenaikan tingkat polusi ini yang berefek buruk pada jantung. Selain itu, penelitian juga membuktikan suhu yang lebih tinggi dan kerusakan ozon dapat membuat kesehatan jantung memburuk. Hal ini dikaitkan suhu udara yang tinggi dengan penurunan denyut jantung. Denyut jantung yang rendah dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Para peneliti juga mengatakan suhu yang lebih tinggi dapat membuat tubuh lebih sensitif terhadap racun. 

2. Lebih mudah terkena alergi Studi menunjukkan alergi meningkat di negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat, yang kemudian dikaitkan dengan meningkatnya kadar karbon dioksida dan suhu yang lebih panas. Alergi yang dimaksudkan dapat merupakan reaksi terhadap serbuk bunga (pollen) yang diproduksi lebih banyak karena suhu yang bertambah panas. Namun sebuah studi juga mengatakan sensitivitas terhadap serbuk bunga juga meningkat. Perubahan iklim juga menambah panjang musim berbunga sehingga berakibat lebih buruk terhadap alergi. 

3. Peristiwa alam ekstrim Pemanasan global dapat meningkatkan terjadinya peristiwa alam ekstrim, seperti banjir dan badai besar, tsunami sehingga memperbanyak angka kematian. Selain itu dengan semakin meningkatnya peristiwa alam ektrim, maka semakin banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal. Hal ini membuat daya tahan tubuh biasanya melemah dan mudah terkena penyakit. 

4. Kekeringan Perubahan iklim membuat musim kemarau lebih panas dan kering sehingga kekeringan lebih banyak terjadi. Padahal air salah satu unsur yang penting untuk menunjang kesehatan. Dengan berkurangnya air, maka terjadi gangguan kesehatan. Air juga berguna untuk pertanian yang menghasilkan pangan. Karena kekeringan, pangan sulit diproduksi dan menyebabkan kesehatan terganggu. 5. Pertumbuhan bakteri Pemanasan global juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya di laut. Debu dari tanah yang tertiup ke laut meningkatkan kadar besi ke laut dan membuat bakteri berkembang biak semakin subur. Sebuah studi di American Association untuk Advancement of Science mengatakan debu memicu pertumbuhan vibrio, yaitu bakteri laut yang menyebabkan gastroenteritis dan penyakit menular pada manusia. 

5. Penyebaran penyakit Peningkatan panas dan curah hujan yang diakibatkan perubahan iklim membuat penyakit lebih mudah untuk menyebar. Terutama penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bertumbuhannya dipengaruhi cuaca dan suhu udara. Seperti malaria, kemungkinannya lebih tersebar ke daerah-daerah baru dipicu oleh suhu udara yang meningkat. Curah hujan juga diduga sebagai faktor yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air mudah menyebar. Terutama penyakit yang dibawa oleh serangga.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Efek Buruk Pemanasan Global bagi Kesehatan", https://lifestyle.kompas.com/read/2012/12/11/10052921/6.Efek.Buruk.Pemanasan.Global.bagi.Kesehatan.