10 Dampak Globalisasi di Bidang Politik Beserta Contohnya
Globalisasi yang sering diartikan sebagai proses mendunia kini telah memberi kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Kemajuan kehidupan tersebut digadang-gadang dapat menghubungkan seluruh bangsa dan negara di planet bumi, karena mampu menghapus sekat-sekat antar bangsa, serta menempatkan negara-negara tersebut ke dalam sebuah tatanan kehidupan baru yang lebih baik.
Arus globalisasi yang masuk ke berbagai bidang kehidupan memberikan dampak yang bermacam-macam. Pengaruh dari adanya globalisasi tersebut memberi dampak positif dan negatif. Hal ini bisa kita lihat pada dampak globalisasi di bidang sosial budaya yang memberi dampak baik berupa kemudahan dalam pertukaran budaya, namun di sisi lain globalisasi menimbulkan dampak merugikan berupa berkurangnya kepedulian terhadap budaya lokal akibat dari derasnya pengaruh budaya dari luar negeri.
Politik merupakan salah satu bidang kehidupan yang tidak terlepas dari pengaruh pesatnya globalisasi. Dampak positif globalisasi di bidang politik sangat bermanfaat dalam menjalankan politik negara, namun dampak negatifnya dapat mengancam keberlangsungan sebuah negara. Lalu apa saja dampak yang ditimbulkan dari adanya globalisasi di bidang politik? Dalam artikel kali ini akan dibahas lengkap tentang dampak globalisasi di bidang politik, baik dampak positif yang bermanfaat maupun dampak negatif yang merugikan.
Dampak Positif Globalisasi di Bidang Politik
- Membentuk Sistem Politik Sebuah Negara
Dampak globalisasi dalam bidang politik sering dikaitkan dengan kebebasan dalam berpolitik. Hal ini tentu memberi dampak positif bagi terbentuknya sistem politik di sebuah negara. Sebuah negara bebas menentukan sistem politik yang akan dijalankan, misalnya Indonesia yang memiliki sistem politik demokrasi dan politik bebas aktif. Politik bebas aktif sendiri merupakan sistem politik yang tidak memihak suatu blok atau pihak di dunia, seperti yang kita ketahui dunia terbagi menjadi blok barat dan blok timur, sedangkan politik aktif menunjukkan bahwa Indonesia ikut aktif dalam kegiatan Internasional, seperti tergabung dalam organisasi PBB.
Politik bebas aktif yang dianut oleh Indonesia pertama kali dicetuskan oleh proklamator sekaligus wakil presiden Indonesia pertama, Mohammad Hatta. Kala itu sistem politik bebas aktif dicetuskan saat terjadi perang dingin antara blok barat (Amerika) dan blok timur (Uni Soviet). Kendati sudah lama dianut oleh negara Indonesia, politik bebas aktif hingga kini dirasa masih relevan.
- Terciptanya Sistem Pemerintahan Demokratis dan Terbuka
Hadirnya globalisasi di bidang politik memicu terciptanya sistem pemerintahan demokrasi di berbagai negara. Seperti yang diketahui bahwa pemerintah dan rakyat merupakan bagian dari sebuah negara yang saling bersinergi. Oleh karena itu, Pemerintah akan mendapatkan respon positif dari rakyat jika sistem pemerintahannya dijalankan secara jujur, bersih dan terbuka. Selain itu, dengan adanya sistem demokrasi di sebuah negara, rakyat akan sangat diuntungkan karena tampuk kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Dengan adanya sistem demokrasi, rakyat diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan, misalnya partisipasi dalam memilih presiden dan sebagainya.
Indonesia adalah salah satu negara berkembang di asia tenggara yang menganut sistem demokrasi. Sistem demokrasi di Indonesia membawa kebebasan bagi warga negaranya untuk berpendapat, berkeyakinan serta berkumpul tanpa ada batasan. Sistem demokrasi yang pernah dianut oleh Indonesia juga beragam, yaitu sistem demokrasi parlementer, sistem demokrasi terpimpin, sistem demokrasi orde baru dan kini sistem demokrasi Indonesia adalah sistem demokrasi era reformasi.
- Meningkatkan Hubungan Diplomatik Antar Negara
Hubungan diplomatik antar negara biasanya terkait kerjasama antar negara maupun hal-hal lain yang menyangkut sektor politik, ekonomi, budaya serta aspek kenegaraan lainnya. Hubungan diplomatik antar negara di dunia kini makin meningkat seiring derasnya arus globalisasi di bidang politik. Globalisasi memudahkan kerjasama internasional antar negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Hubungan diplomatik tersebut meningkatkan serta memperluas hubungan antar negara di berbagai bidang, serta membuka partisipasi aktif bagi setiap negara dalam politik internasional menuju perdamaian dunia.
- Meningkatkan Partisipasi Rakyat dalam Pemerintahan
Terciptanya sistem pemerintahan yang demokratis dan terbuka memberi manfaat bagi rakyat di sebuah negara. Pemerintahan demokrasi yang menekankan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat otomatis melibatkan rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan. Seperti yang sudah dibahas tadi dalam sistem demokrasi rakyat akan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam menjalankan pemerintahan, seperti memilih pemimpin mereka baik dari tingkat kota, daerah hingga presiden. Selain itu, rakyat juga diberikan kebebasan untuk berpendapat dan menyuarakan aspirasi mereka kepada pemerintah.
- Meningkatkan Partisipasi Negara dalam Menciptakan Perdamaian Dunia
Masalah perdamaian dunia merupakan salah satu permasalahan global yang perlu diperhatikan pada era modern ini. Konflik-konfilk yang terus terjadi di berbagai negara di dunia menimbulkan kerugian materiil dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Banyak manusia-manusia tidak berdosa yang menjadi korban dari konflik ini. Hal ini tentu menjadi ironi, karena hidup damai, aman dan tentram merupakan hak asasi bagi setiap manusia.
Kini dengan adanya globalisasi di bidang politik memicu partisipasi negara-negara di dunia untuk menciptakan perdamaian di dunia. Sebagai contohnya negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) turut mendukung negara Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan dan mendapatkan kembali kota Yerusalem sebagai Ibu Kotanya. Dukungan dari OKI kepada Palestina ini dipicu oleh pernyataan sepihak dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyatakan Yerusalem sebagai Ibu Kota negara Israel. Selain itu, konflik-konflik lain yang terjadi di negara-negara afrika dan negara termiskin di asia lainnya perlu di perhatikan untuk menciptakan perdamaian dunia.
Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Politik
1. Masuknya Ideologi Asing ke Sebuah Negara
Dampak positif globalisasi di bidang politik memicu terbentuknya sistem demokrasi di sebuah negara, namun hadirnya sistem demokrasi yang memberi kebebasan ini ternyata bisa menjadi dampak buruk. Kebebasan berpendapat yang disalahgunakan bisa memicu masuknya ideologi asing yang tidak sesuai dengan dasar sebuah negara. Hal semacam ini tentu bisa menjadi suatu permasalahan besar, karena bisa menimbulkan konflik dan menghancurkan sebuah negara. Selain itu, ideologi asing bisa berbenturan dengan ideologi dasar negara sehingga menimbulkan fanatisme. Sebagai contoh konflik yang terjadi di negara termiskin di asia yang disebabkan oleh masuknya ideologi yang tidak sesuai dengan dasar negara tersebut.
2. Lunturnya Rasa Nasionalisme
Hadirnya ideologi asing yang masuk ke sebuah negara berpotensi menghilangkan rasa cinta terhadap tanah air, karena ideologi asing yang dijunjung tinggi akan menyampingkan ideologi dasar yang sudah dianut oleh sebuah negara. Tentu hal ini sangat merugikan sebuah negara dan dapat merusak keutuhan sebuah negara. Sebagai contoh di Indonesia sedang gencar masuk liberalisme yang membawa iming-iming kemajuan dan kemakmuran. Jika liberalisme ditempatkan diatas ideologi Pancasila akan menyebabkan hilangnya rasa nasionalisme karena ideologi Pancasila tidak lagi dijunjung tinggi sebagai pedoman sebuah negara. Selain itu, hadirnya ideologi asing bisa menimbulkan ancaman disintegrasi bangsa dan negara, sehingga bisa menggoyahkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3. Kebebasan yang Tidak Dibatasi
Globalisasi di bidang politik memicu timbulnya kebebasan berpendapat bagi setiap manusia. Hal ini bisa menjadi hal positif karena setiap orang tidak dibatasi dalam menyampaikan aspirasinya, namun kebebasan yang berlebihan tentu akan berdampak negatif. Sebagai contohnya di Indonesia sekarang sering terjadi demo yang dilakukan secara rutin. Demo yang berlebihan seperti ini tentu akan menggangu kepentingan umum dan akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit bagi pemerintah untuk menanggulanginya. Selain itu, kebebasan yang tidak terbatas menyebabkan banyaknya partai politik yang bermunculan.
4. Meningkatnya Politik Uang
Kita mengetahui bahwa uang tidak bisa membeli segalanya, namun segala hal tentu membutuhkan uang. Sama halnya di zaman yang serba modern ini segala hal yang bersifat politik sering didasarkan atas nama uang. Sebagai contohnya terjadi politik uang yang kini gencar terjadi di Indonesia sejak beberapa tahun silam. Kita sering menjumpai pada musim pilkada selalu ada pembagian uang kepada rakyat, agar rakyat yang mendapat uang tersebut mau memilih calon yang memberi uang tersebut dalam pilkada. Tentu hal ini akan berdampak buruk nantinya, karena wakil rakyat yang terpilih dengan cara kotor semacam ini akan bekerja dengan orientasi uang, sehingga kepentingan rakyat akan dikesampingkan
5. Meningkatnya Konflik di Berbagai Negara
Sistem demokrasi sebuah negara yang belum dewasa akan menimbulkan gencarnya provokasi dan berpotensi membuat pergolakan politik di berbagai daerah. Tentu hal ini akan menimbulkan konflik dan dikhawatirkan bisa menghancurkan keutuhan sebuah negara. Selain itu, konflik di sebuah negara biasanya terjadi akibat dari campur tangan dari bangsa lain. Sebagai contohnya konflik-konflik perebutan sumber daya alam dan wilayah yang terjadi di beberapa negara terkaya di asia. Konflik-konflik di negara Timur Tengah juga sering dicampuri oleh negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar