Globalisasi ekonomi, mungkin masih sangat asing terdengar di telingamu. Untuk memahami istilah ini, mari kita lihat satu persatu arti yang dimilikinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) globalisasi merupakan proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Sedangkan ekonomi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan. Berdasarkan kedua arti tersebut, secara harfiah globalisasi ekonomi sebagai masuknya ilmu mengenai proses produksi, distribusi, ataupun konsumsi ke ruang lingkup dunia. Atau dapat dikatakan, proses masuknya perekonomian secara global dan lebih terbuka tanpa adanya batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu sama lain.
Sejalan dengan penjelasan di atas, Fakih (2002) dalam Agusalim (2017) mengemukakan bahwa globalisasi ekonomi adalah suatu proses pengintegrasian ekonomi nasional ke dalam suatu sistem ekonomi global. Kemudian diketahui salah satu bentuknya ditandai dengan meningkatnya keterbukaan perekonomian suatu negara terhadap perdagangan internasional. Di mana, menurut Todaro dan Smith (2006) kegiatan perdagangan internasional ini akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena semua negara bersaing di pasar internasional.
Berdasarkan penjelasan di atas, apakah kamu sudah mendapatkan sekilas gambaran terkait globalisasi ekonomi? Jika belum, jangan khawatir! Karena, di dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap terkait hal tersebut. Setelah sebelumnya kita telah mengetahui terkait pengertian, maka pada bagian selanjutnya akan dibahas terkait bentuk perwujudan, dampak yang ditimbulkan, hingga pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, langsung saja yuk kita mulai dari bentuk perwujudan dari globalisasi ekonomi ini!
Bagaimana Bentuk Perwujudan Globalisasi Ekonomi?
Setelah mengetahui pengertiannya, sekarang kamu juga harus memahami bagaimana bentuk perwujudan dari globalisasi ekonomi itu sendiri. Bentuk-bentuk ini datang dari Tanri Abeng, seorang Mantan Menteri Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan yang juga merupakan Komisaris Utama dari PT. Pertamina (Persero). Lantas, apa saja sih bentuk yang dikemukakannya?
Globalisasi Produksi
Bentuk pertama yang disampaikan adalah globalisasi produksi. Di mana, dalam hal ini sebuah perusahaan akan melakukan produksi di beberapa negara untuk menekan biaya produksi. Langkah ini dilakukan disebabkan oleh tingkat upah cukup rendah di negara-negara tersebut, murahnya tarif bea masuk, dan adanya infrastruktur yang memadai, hingga iklim usahanya kondusif. Salah satu contoh perusahaan yang sering terlibat dalam proses globalisasi adalah perusahaan manufaktur.
Globalisasi Pembiayaan
Kemudian, untuk bentuk yang kedua ada globalisasi pembiayaan. Perusahaan global dalam hal ini mempunyai akses untuk mendapatkan pinjaman atau melakukan kegiatan investasi (baik dalam bentuk portofolio maupun langsung) di semua negara seluruh dunia. Contohnya, PT. Telkom dalam upaya memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT. Jasa Marga dalam usahanya memperluas jaringan jalan tol telah menggunakan sistem pembiayaan dengan pola build-operate-transfer (BOT) bersama mitra usaha dari mancanegara.
Globalisasi Tenaga Kerja
Bentuk ketiga adalah globalisasi tenaga kerja. Hadirnya tenaga kerja asing, merupakan salah satu gejala terjadinya globalisasi di bidang tenaga kerja. Dalam kondisi ini, perusahaan akan mampu untuk memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia yang sesuai dengan tingkatannya. Contohnya, bisa dilihat dari penggunaan staf profesional dari tenaga kerja yang sudah memiliki pengalaman internasional atau pemanfaatan buruh kasar yang umumnya diperoleh dari negara-negara berkembang.
Globalisasi Jaringan Informasi
Bentuk globalisasi jaringan informasi merupakan wujud keempat yang dimiliki. Perwujudannya dapat dilihat pada pola kehidupan masyarakat suatu negara yang sudah dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari berbagai negara di dunia. Salah satunya disebabkan oleh majunya teknologi, jadi sarana informasi seperti radio, televisi, media cetak maupun online sudah sangat mudah diakses oleh masyarakat. Jaringan komunikasi yang makin maju juga ikut serta dalam membantu meluasnya pasar ke penjuru dunia untuk produk yang sama. Contohnya: Brands terkenal seperti Gucci atau Louis Vitton, Franchise Fast Food, hingga restaurant pizza sudah ada di dalam pasar dunia. Sehingga, berdampak pada selera masyarakat di negara lain, baik yang berada di kota maupun desa yang sudah menuju kepada selera global.
Globalisasi Perdagangan
Terakhir, ada globalisasi perdagangan yang menjadi bentuk terakhir dari globalisasi ekonomi. Pada bidang perdangan, globalisasi terwujud dalam bentuk penyeragaman dan penurunan tarif serta penghapusan hambatan-hambatan non tarif. Sehingga kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi makin ketat, cepat dan adil.
Bagaimana? Apa informasi mengenai globalisasi ekonomi sudah semakin melekat? Setelah ini, kami akan menyajikan informasi terkait dampak yang ditimbulkan dari globalisasi ekonomi ini, lho! Jadi, pastikan kamu baca artikel ini hingga tuntas ya!
Dampak Apa Saja yang Ditimbulkan oleh Globalisasi Ekonomi?
Setelah kamu mengetahui bentuk-bentuk perwujudannya, sekarang sudah saatnya kamu mengetahui dampak apa yang ditimbulkan. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa dampak yang akan timbul itu, tidak hanya dari sisi positif saja. Terdapat juga dampak buruk yang secara otomatis akan timbul. Maka, pada artikel ini akan dibahas dampak positf dan negatif dari globalisasi ekonomi yang dikemukakan oleh Clem Tisdell (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Cost-Benefit Analysis of Economic Globalization.
Dampak Positif
Pertama, kami akan menyajikan dampak positif yang ditimbulkan oleh globalisasi ekonomi dapat terlihat pada poin-poin di bawah ini
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Berbagai Negara Berkembang, Termasuk Indoensia
Adanya globalisasi ekonomi akan mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang, tak terkecuali Indonesia. Karena, peluang untuk melakukan perdagangan internasional yang lebih menguntungkan akan terbuka dengan luas.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Dunia Secara Keseluruhan
Selain mendorong perekonomian negara berkembang, ternyata globalisasi ekonomi juga akan mendorong dunia ekonomi secara menyeluruh di dunia. Salah satu caranya adalah dengan melalui perubahan lokasi industri yang lebih efisien. Selain itu bisa dengan meningkatkan pergerakan modal internasional, termasuk penanaman modal internasional (Foreign Direct Investment).
Menurunkan Tingkat Kemiskinan Global dalam Jangka Panjang
Tingkat kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dimiliki oleh seluruh negara di dunia. Nah, terdapat salah satu cara yang dianggap paling efektif untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut, yakni dengan adanya globalisasi ekonomi. Hal tersebut, dikarenakan adanya peluang untuk meningkatkan angka pemasukan negara hasil dari perdagangan yang terjadi di dalam ruang lingkup internasional.
Meningkatkan Efisiensi Ekonomi di Berbagai Negara
Efisiensi ekonomi di seluruh negara juga akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya globalisasi ekonomi, diharapkan negara akan lebih bisa mengefisiensikan dunia perekonomiannya agar mampu bersaing di pasar dunia.
Meningkatkan Pendapatan Per-kapita Global Secara Keseluruhan
Oleh karena globalisasi ekonomi memiliki ruang lingkup internasional, maka tak mengherankan akan berdampak pada pendapatan per-kapitanya.
Meningkatkan Variasi Komoditas Barang atau Jasa yang Tersedia di Berbagai Negara
Dengan adanya globalisasi ekonomi komoditas barang atau jasa yang ada di pasar dunia akan semakin bervariasi. Hal ini disebabkan karena negara yang ikut berpartisipasi jumlahnya banyak dan menawarkan komoditi bermacam-macam. Maka dari itu, kebutuhan sebuah negara akan semakin bisa terpenuhi dengan adanya variasi ini.
Dampak Negatif
Seperti yang telah kita tahu, bahwa selain dampak positif, pasti akan timbul juga efek buruknya. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu dampal negative globalisasi ekonomi.
Meningkatkan Ketimpangan Pendapatan (Income Inequality) di Berbagai Negara Dunia
Meskipun akan meningkatkan perekonomian sebuah negara secara menyeluruh, tidak menghindari adanya ketimpangan yang akan terjadi. Karena, biasanya lokasi yang terkena dampak globalisasi biasanya terjadi di daerah perkotaan, sehingga timbul ketimpangan.
Meningkatkan Ketimpangan Pendapatan Per-Kapita Antara Negara Maju dan Berkembang di Dunia
Selaras dengan penjelasan pada poin sebelumnya, adanya pertumbuhan tingkat perkapita akan menyebabkan timbulnya ketimpangan. Terutama untuk negara maju dan berkembang yang pastinya akan terjadi.
Mengurangi Tingkat Keamanan Pekerjaan (Job Security)
Karena memiliki ruang lingkup yang cukup besar, dampak negative akan timbul dari globalisasi ekonomi ini. Salah satu yang paling terlihat adalah tingkat keamanan pekerjaan yang akan berkurang. Karena, pasar yang terlibat berada dalam skala besar, sehingga akan sulit untuk memastikan kemanan ketika melakukan pekerjaan atau transaksi.
Meningkatkan Instabilitas dan Sensitifitas Ekonomi Terhadap Berbagai Fenomena
Karena ruang lingkupnya cukup luas, akan timbul instabilitas dan sensifitas ekonomi terhadap berbagai fenomena di seluruh negara yang terlibat. Contoh isu yang paling sering ditemukan karena adanya kesensitifan ini adalah terorisme dan perang antar negara.
Membuat Mekanisme Penyesuaian Ekonomi Menjadi Tidak Efektif
Disebabkan oleh pihak yang terlibat ada di seluruh dunia, membuat mekanisme penyusunan ekonomi di sebuah negara menjadi tidak efektif. Hal ini dikarenakan negara harus bersikap fleksibel jika ingin ikut berpartisipasi di dalam pasar dunia. Jadi, negara harus mampu menyusun dan menyesuaikan mekanisme perekonomian yang membuat kinerja menjadi tidak efektif.
Mendorong Kerusakan Lingkungan di Tingkat Dunia
Terakhir, akan mendorong kerusakan lingkungan di tingkat dunia. Karena melibatkan banyak pihak, mulai dari proses produksi hingga konsumsinya, otomatis kerusakan lingkungan yang timbul akan semakin besar.
Melihat dampak positif dan negative yang ditimbulkan dari adanya globalisasi ekonomi, apakah kamu sudah lebih paham mengenai hal ini? Karena bagian selanjutnya akan dibahas tentang pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia, yang akan dijelaskan melalui poin di bawah ini.
Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia
Tahukah kamu, ternyata globalisasi ekonomi ini berpengaruh besar terhadap empat sektor perekonomian Indonesia? Sektor seperti ekspor, impor, investasi, dan tenaga kerja merupakan bagian yang paling banyak terkena dampak globalisasi ekonomi ini. Bentuk pengaruhnya pun bisa terlihat dari dampak postif ataupun negatif yang telah dibahas sebelumnya. Selain itu, globalisasi dapat mengubah pola perilaku pelaku ekonomi dalam proses produksi di satu pihak. Serta, perubahan structural dan kebijakan ekonomi pemerintah dalam mendalami pertahana ekonomi kita terhadap pengaruh globalisasi ekonomi.
Pengaruh yang menyebabkan perubahan dalam proses produksi antara lain dapat meliputi efisiensi dan intensifikasi penggunaan faktor produksi yang nantinya bisa berpengaruh positif maupun negative. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya frekuensi perdagangan dan investasi pada sektor-sektor yang dapat di perdagangkan, serta berkembangnya industri nasional yang kompetitif. Namun dalam hal ini bisa merusak kenyamanan publik.
Sedangkan, perubahan structural yang mungkin terjadi dapat meliputi perubahan dalam perekonomian, terlihat pada orientasi sector tradisional yang mulai beralih menuju sektor ekonomi modern. Di mana, nantinya pasar pasar tradisional serasa sudah tertinggalkan oleh masyarakat itu sendiri. Memang perkembangan ini membawa implikasi pada perubahan kebijakan ekonomi tapi dalam perubahan kebijakan itu pelaku ekonomi haruslah sudah mempunyai kemampuan untuk mengikuti globalisasi perekonomian saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar